Bias Jingga

Jumat, 26 Oktober 2012

Nyawa Ibuku Sia-Sia Karena Cintaku Pada Laki-laki yang Salah

Perkenalanku dengan wawan aku semakin lupa diri.
Dia tampan.
Dia pandai dan berpengaruh di kampung tempat tinggalnya.
Aku bangga bisa menjadi pacarnya,walau akuu tahu aku hanya sebagai mainan belaka buatnya.
Ibuku yang mengetahui hubunganku denganya ,Beliau sangat marah dan tidak merestui.
Karena ibuku tau betul bagaimana sosok seorang wawan.

Cinta,,,,Karena rasa itu yang kumilikki untuk wawan.
Tak pernah bergeming atau tak pernah aku hiraukan nasehat ibuku.
Hingga terbersit niatku untuk melarikan diri bersama wawan agar kelak ibukuu merestui hubunganku.

3minggu sudah aku pergi dari rumah,wawan menyuruhku kost di sebuah villa .
Karena divilla hanya kami berdua,kamipun melakukan sesuatu yang tak pantas kami lakukan.
Tanpa penyesalan dihatiku keperawananku di renggut olehnya.
Hingga suatu hari wawan menyuruhku pulang kerumah,karena ibukuu datang kerumahnya dan mengancam
melaporkan wawan kepolisi,tapi aku menolak.
Aku semakin benci dengan ibuku.

Karena biaya villa yang begitu mahal,wawanpun menyuruh tidur di rumah teman atau kerabatnya,akupun menyetujui asal tidak bertemu ibuku.
Disaat aku tidur dirumah temanku,tiba-tiba ibuku datang menjemputku.
Kumaki ibuku dengan kata kasar.
Setelah debat akupun berlari menghindari ibuku.
Tanpa aku sadari ibuku menyusulku daari belakang tanpa menoleh kanan kiri dan tanpa ibu sadari
sebuah truck bermuatan tebu menghantam keras tubuh ibuku hingga hancur berantakan tanpa bentuk.
Aku berteriak dan terkejut,aku histeris menangis hingga tak sadarkan diri.

Hari-hari aku hanya bisa menangis,keluargaku dan tetanggaku menghujatku sebagai anak durhaka.
Aku menyesal dan hanya bisa meratapi,hanya wawan yang bisa membuatku tak begitu peduli dengan
orang-orang disekitarku.
Aku terlambat bulan  sudah 2 bulan,kukatakan ini pada wawan,tapi dia hanya menyuruhku untuk
mengguguurkan,aku terkejut.ini darah dagingnya,dia tega akan membunuhnya.
Tanpa aku sadari wawanpun berbalik kata kepadaku lebih kejam dirriku yang tega membunuh ibu kandungku.
Aku menangis mendengarnya,kamipun bertengkar  dan wawan mengatakan dia akan menikahi gadis lain
dan menyuruhku untuk tidak menggangunya.
Kutampar wajahnya dia hanya diam.dan berlalu meninggalkan aku dan janinnya.

Akupun terdiam dan berjalan menuju makam ibuku dan aku menangis tanpa henti  dimakam ibuku,ku cium batu nisanya,tapi semua terlambat ,aku hanya bisa meratapi semua.
Kukorbankan semua untuk laki-laki yang tak bertanggung jawab,aku menyesal dengan semua ini.
Aku memohon maaf pada pusaran ibuku tapi ku tahu semua sia-sia.

Semenjak ibuku meninggal dan wawan menikah dengan gadis lain,akupun pergi merantau  ke jakarta untuk
mencari pekerjaan,karena aku tak tahan dengan ejekan dan makian dari keluargaku dan tetangga,aku sedih di bilang pembunuh,pelacur yang hamil di luar nikah.
Semua tlah membuatku patah semangat.
Tapi aku harus kuat demi bayi yang aku kandung dan masa depan kami.

Setelah sampai di Jakarta aku bekerja sebagai pembantu di sebuah warung dengan gaji yang minim tapi aku
bersyukur.
Banyak orang-orang yang makan di warung menanyakan keberadaan bapak si jabang bayi yang aku kandung.
Aku berdalih jika suamiku bekerja di luar pulau.
9 bulan,setelah kejadian itu,bayiku lahir juga dengan selamat wajahnya mirip sekali dengan alm ibukku,
Aku menyayanginya dan berniat menyerahkan seluruh hidupku hanya untuknya.

Setelah 7 tahun,anaku sudah mulai sekolah dan membantu pekerjaan rumahku jika aku berangkat kerja.
Tapi entah kenapa,tiba-tiba perasaanku tidak enak,ingin sekali pulang kampung halaman.
Aku ingat bapaku,benar juga bapaku sakit keras setelah aku berusaha tlf.
Aku dan anaku pulang kampung juga.
Sesampai di kampung,,,,,
Semua tetangga  sudah tak memakiku seperti dulu.
Akupun merawat bapaku dan rutin kemakam ibuku.
2minggu setelah kepulanganku,keluarga wawan datang kerumahku mencoba untuk mengambil anaku.
Aku menangis aku tak terima karena anak laki-lakiku yang dulu mau di bunuh bapaknya kini seenaknya mauu di ambil.
Tapi mereka memaksa,sambil menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, kalau wawan tidak mungkin menjadi orang tua lagi,karena sekarang wawan sudah jajad,akibat kecelakaan di jalan raya,yang mengakibatkan kelumpuhan di organ tuubuhnya dan kehilangan kedua kakinya,sang istri meninggalkanya.
Aku merasa kasihan melihatnya,dan aku mencoba menjenguknya.

Esok harinya,,,,
Kaki ini serasa tak sanggup melangkah,saat melihat dia duduk di kursi roda tua,ku dekati dia,tapi muulutku tak mampu mengatakan sesuatu.
Wawan telah menjadi idiot,dia hanya bisa memandang tanpa bisa bicara,ku lihat airmatanya jatuh di kedua pipinya,aku tahu,dia ingin minta maaf padaku,tapi semua itu tak sanggup di utarakan,aku mencoba
menahan airmata,ku panggil anaku dan kusuruh dia memanggil ayah ke wawan,
Tanpa kusadari anaku mengatakan''dia bukan ayahku,aku nggak mau punya ayah seperti dia,aku malu sama teman-teman''
Aku kaget,kenapa dia berkata seperti itu,kutampar wajah anaku,karena aku emosi aku nggak ingin seperti itu,tapi bagaimanapun tak bisa menyalahkan puutraku karena hampir 8 tahun dia hanya hiduup denganku.

Ku lihat di kedua pipi wawan airmatanya menetes,aku tau apa yang dia rasakan saat itu,ku pegang tanganya, kasih waktu untuk semua.
Aku mengis iba melihat wawwan seperti itu,semua yang dulu sirna akibat kecelakan itu benar-benar tak sanggup berkata,seumur hidupnya tergantung orang lain untuk merawatnya,terbersit di hatiku''apa ini KARMA'',

Akupun berjanji pada keluarga wawan ku ijinkan putraku mengakui mereka sebagai keluarga,aku tak melarang putraku sering main ke rumahnya untuk menjenguknya karena rumah kami tak begitu jauh jaraknya.
Tapi setiap kali menjenguk,setiap kali juga wawan meneteskan air mata,karena putranya tak sudi memangginya ayah dan jijih jika aku suruh pegang tangan ayahnya,aku tak sanggup berbuat banyak  ku coba menjelaskan seumur putraku tak ada gunanya,
Dan hanya bisa menunggu waktu yang akan menjawabnya,kapan putrakuu memanggil wawan'AYAH'

SELESAI
(dari berbagai sumber,)