Bias Jingga

Jumat, 18 Mei 2018

Aku dan Organisasiku

Panggil saja namaku Jingga,aku bekerja sebagai Buruh Migran di Hong Kong.
Sejak tahun 1999 aku memutuskan bekerja meninggalkan keluarga,meninggalkan anak perempuan semata wayangku,sejak usai 7 bulan.
Desakan ekonomi,dan hinaan dalam lingkungan sekitarku,membuatku modal nekad.Hong Kong tujuan memwujudkan harapan,dan impian untuk masa depan anaku agar bisa sekolah lebih tinggi,tidak seperti orang tuanya.
Suamiku lebih dulu merantau keMalaysia,pun tak pernah kirim sejak kepergianya sejak anaku berumur 1 bulan.
Membuatku kalang kabut memenuhi kebutuhan hidup dikampung,dengan menumpang rumah orang tua,yang juga dalam kesulitan ekonomi.
Karena faktor bobot,bibitlah pernikahan kami tak direstui.

Modal nekadlah yang membuatku se
angat,meskipun sedih,luka,namun semua demi masa depan anak perempuanku.
Yah itulah gambaran sedikit tentang perjalananku sebelum memutuskan merantau.

Kini waktu telah berlalu,bukan waktu sebentar,dari tahun 1999 sampai 2018 aku masih disini.
Kini anaku sudah memasuki smester terakhir diUniversitas Paguwarma,Maos.
jurusan Akbib.(Bidan )
Ujian kini datang menjelang puasa.
Pada malam minggu tanggal 12 may 2018.
Aku diusir seperti pengemis,dengan bentak-bentakan,mata penuh kemarahan,setelah aku menolak membuat surat pemutusan kontrak,karena memang aku tidak mau memutuskan kontrak
,karena kurang beberapa bulanpun selesai kontrak,bula 12 2p18 aku finis.
Semua berawal dari bulan Januari 2018,nyonya majikan menanyakan mau gaknya nambah kontrak,aku jawab,iya saya .mau nambah,tapi saya mengajukan syarat untuk cuti dibulan Agustus 2018.
Karena anak perempuanku Visuda,
dan nyonya mengiyakan,bahkan memberi cuti 1 bulan.

Tapi pada tanggal 12 May 2018.
malam itu,majikan mengelak kalo memberi cuti,ketika aku memberi tahu bahwa sudah pesen tiket pesawat.dan ketika itu aku harus tanya ketuan/majikan laki- laki,
Ketika belum bicara panjang lebar keTuan,Nyonya menyuruhku masuk dapur,untukmeneruskan kerja.

Selang beberapa saat Nyonya mwmberi izin cuti 2 .minggu,sebelumnya menyetujui 3 minggu.
Tapi dengan syarat membuat surat perjanjian,tapi aku menulis surat perjanjian .menyatakan bahwa membeli tiket sendiri,tidak digajj satu bulan gaji,dan tidak ada paksaan.

Sampai 3 kali surat tersebut salah setelah difoto,dan dikirimkan keEjen lewat WA.
Hingga akhirnya Nyonya marah dan mengusir malam-malam jam 11.

Tanpa memberi hak-haku,gaji yang seharusya saya trima tak diberikan.
dan masih banyak lagi.

Kini aku berada diSelter,setelah aku menghubungi kawan-kawan organisasi,mengarahkan kemana aku pergi,dan apa yang harus kulakukan.
Disinilah peran Organisasi sangat dibutuhkan,dan sangat membantu ketika dalam kesulitan.

Oi MERAH PUTIH HK.aku bergabung didalamya selama hampir 5 tahun,disitu banyak  belajar tentang hukum ketenagakerjaan diHong Kong.
Karena Oi MP sendiri diHong Kong juga bergabung PILAR,suatu Aliasi yang beragotakan beberapa organisasi,dan PILAR juga aggota dari JBMI,Jaringan Buruh Migran.

Disini saya sangat terimKasih pada teman-teman Organksasi,PILAR,dan lain-lainya.
Yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Dan Terutama mba May yang sedang menangai kasusku ini.

Pesen saya jangan ragu untuk berorganisi.
Salam solideritas tanpa batas