Bias Jingga

Jumat, 28 November 2014

NAK

Nak..
Gelapnya malam ini
Emak ingat bola matamu
Tatapan sedihmu
Raut polos wajahmu

Nak..
Getar rindu mengalun sendu
Disetiap detak nafas
Disetiap doa emak

Nak..
Emak merantau..
Dinegeri beton
Dinegeri sendiri tak menjajikan masa depanmu...
Bapakmu hanya kuli
Hanya cukup untuk dapur ngebul..

Nak..
Jangan benci emak
Semua agar kau bisa sekolah tinggi
Agar kau tak diremehkan oleh tehnologi
Agar kau tak seperti emak
Hidup sengsara digaris kemiskinan

Nak...
Maafkan emak
Pasti kita berkumpul kembali
Dalam tangis bahagia
Dalam dekapan kasih sayang..

Nak..
Lihatlah..
Jalanu masih panjang
Masih terbentang luas
Seluas cakrawala
Siapkan dirimu
Hadapi hidup penuh tantangan
Singkirkan kerikil dengan keyakinan

Nak..
Jadilah pribadi yang kuat
Sekuat imanmu
Setabah pohon yang terkena angin

Maafkan emak..Nak
Hanya ini yang bisa emak sampaikan
Engkau tetap tegar
Meskipun tanpa emak disampingmu..

( Untuk anakku)

Posted via teratai jingga


Rabu, 12 November 2014

DONAT JAWA TANPA MESES



Penjual gembus ditempat tontonan.

Gembus adalah makanan khas kota Cilacap,Jawa Tengah.
Makanan yang terbuat dari singkong,dan berbentuk bundar seperti karet gelang,atau donat,tapi dengan lobang yang lebih besar,berwarna putih,sebut saja donat jawa tanpa meses,hehheehhe..


Gembus yang sudah digoreng.

Rasanya yang gurih dan enak ketika disantap saat panas,membuat ketagihan.
Gembus yang terbuat dari bahan baku singkong,sangat mudah dijumpai dipasar,ditempat tontonan wayang, atau tontonan lainya,dan pedagang jajanan keliling.

Proses pembuatan gembus mentah dilakukan pada pagi
hingga siang hari. Selanjutnya sore hari siap untuk
digoreng. Gembus mentah hanya tahan sampai tiga hari
tiga hari.

Gembus sebagai salah satu makanan yang unik dan khas Cilacap.Purwokerto,patut dibudayakan dan untuk diper kernalkan kedaerah-daerah lain.
Akan sangat membagakan,seandainya GEMBUS go Internasional.
Semoga.
Mari kita Cintai Makanan khas Indonesia,yang unik dan beraneka ragamnya.
Tentu masih banyak,selain Gembus.

Posted via teratai Jingga


Posted via Blogaway

Selasa, 11 November 2014

TITIP RINDU UNTUK IBU

Berpeluk malam dingin ini
Aku ingat makluk ciptaan Tuhan
Malaikat tanpa sayap
Manusia yang kuanggap dewa

Berbadan kurus
Berkulit kusam
Wajah keriput dimakan usia dan derita
Beban hidup semakin sarat

Dia wanitaku
Dia ibuku
Sembilan bulan lamanya
Bertapa dirahimnya
Dengan rakus kuhisap sari pati
Dalam tubuhnya
Agar kuat aku menendang perutnya..
Aahh..
Ibuku..
Tertawa-tawa bahagia merasakan tendangan kakiku dari dalam perutnya..

Kini..
Disudut malam
Terbayang wajah tua renta penuh beban
Ibuku..
Belum bisa ku balas air susumu.
Yang kau tumpahkan untukku..
Belum bisa membuatmu bahagia..
Maafkan anakmu..
Ibu..

Tuhan..
Jaga malaikat tanpa sayap untukku..
Untuk wanita yang dengan rela dan iklas
Mengandung dan membesarkan anak-anaknya.

(untukmu ibu)


Posted via Blogaway

Kamis, 06 November 2014

Untuk Seorang Sahabat.

Saat Nelangsa
Menghampiri hati
Saat lepaskan kau melangkah
Engkau kembali tuk raih mimpi
Mimpi yang belum sempat terbeli


Sahabat..
Terekam jelas hari-hari kita lalui
Bersama..
Tertawa,Berbagi..
Dalam suka duka


Sahabat...
Engkau bagai mentari
Yang selalu menyinari pagiku
Kau usap hatiku
Dikala menangis perih...
Senyum..
Semangatmu..
Bagai bara yang menyalakan
jiwaku yang lemah..


Sahabatku..
Darimu aku belajar..
Melawan ketakutan..
Darimu aku belajar..
Arti kebersamaan..
Darimu Aku belajar..
Mengasah Nurani..






Sahabat..
Telah kita lalui
Bersama berjalan
Diantara ramainya negeri Beton
Bersila diantara rumput-rumput hijau
Disana kau ajarkan tuk optikmis jalani hidup..
Kau ajari tuk berteriak lantang
Melawan ketidak adilan..


Ah..Sahabatku..
Kini aku harus rela
Pergilah dengan jalanmu..
Disana ada harapan untuk meneruskan
Hidup bersama keluarga kecilmu..
Tataplah apa yang ada didepanmu..
Bahagia menantimu..


Kini..
Hanya doa untukmu.
Selamat jalan..
Raih impianmu..
Bila Tuhan masih berkehendak..
Mempertemukan kembali.
(Untuk seorang Sahabat yang telah mengisi hari-hariku)

Rabu, 05 November 2014

Rinduku..Dirantau

Gelap
Disudut kamar..
Pengap..
Berteman sepi
Berteman angan..

Suara jam dinding lirih...
Angin menyapa dibalik jendela.
Desah dedaunan..
Mengajak bercumbu dengn embun malam..

Lagi..
Tak pernah kudengat suara jangkrik...
Nyanyian indah kampungku..
Aaahh.....
Rinduku..
Tertahan
Pada balaian sang malam
Pada belaian sang purnama
Yang setia menemani diteras rumah..

Aahh....
Kampungku..
Ramah Tamah..
Senyum semringah
Tanpa beban..
Damai dalam sapa para penghuninya..
Aku rindu
Pulang...


Selasa, 04 November 2014

Bisnis Kalkun Menjanjikan


Daging Ayam Kalkun memang belum
begitu populer dalam dunia Kuliner di
Indonesia. Wajar saja karena kebanyakan
ternak Ayam kalkun di Indonesia
sebagian besar hanya untuk hiasan atau
hewan klangenan. Namun di negara lain
olahan daging kalkun banyak dijumpai di
berbagai restoran. Terlepas dari untuk
apa tujuan ternak ayam kalkun, harganya
lumayan tinggi dibandingakn dengan
ayam negeri. Satu ekor ayam kalkun bisa
mencapai 300-400 ribu, jika ditekuni
bisnis ternak ayam kalkun bisa
mendatangkan keuntungan yang
lumayan.


Ayam kalkun memang bukan ayam asli
dari Indonesia, asal-usulnya cukup
simpang siur. Di Eropa ayam kalkun
dikenal dengan nama Turkey karena
konon asalnya dari negara Turki. Ayam
Kalkun sendiri terdiri atas beberapa
species. Spesies ayam kalkun tersebut
sesuai dengan bentuk tubuh, warna bulu
dan beberapa karakter yang dapat
dibedakan antara species yang satu
dengan yang lain.

Potensi bisnis ayam kalkun bisa
ditujukan untuk tujuan daging dan ayam
hias. Ayam Kalkun dikenal memiliki
bobot tubuh yang bisa mencapai 5
kilogram per ekor, sehingga cocok untuk
ayam pedaging. Selain ukuran yang
besar Ayam Kalkun jantan memiliki
bentuk tubuh dan bulu yang indah,
sehingga cocok untuk hiasan di rumah.








Cara Ternak Ayam Kalkun.

Dalam menjalankan bisnis ternak ayamkalkunbeberapa hal yang perlu
diperhitungkan. Ternak ayam kalkun
memang sedikit lebih rumit dibandingkan
dengan ayam kampung atau ayam jenis
lainnya. Tingkat kematian ayam kalkun
apalagi anakan cukup tingi sehingga
perlu ekstra hati-hati dalam
pemeliharaannya.


• Pemilihan Bibit Ayam Kalkun,
Pemilihan bibit Kalkun cukup penting,
bibit kalkun yang baik salah satunya
ditandai dengan pertumbuhan yang
cepat, nafsu makan yang tinggi, bebas
penyakit dab sehat. Pilihlah dari
penyedia bibit yang sudah dikenal
memiliki pengalaman dan kredibilitas
yang baik.


• Lokasi Dan Kandang Kalkun, Lokasi
kandang kalkun dipilih pada tempat yang
tidak lembab dan jika memungkinkan
menghadap ke arah timur. Hal ini
ditujukan agar pada pagi hari kandang
kalkun terkena sinar matahari. Kandang
yang banyak terkena sinar matahari akan
membuat ayam kalkun lebih sehat.

Kandang umbaran terbatas
memungkinkan Ayam Kalkun bebas
berkeliaran namun tetap aman dari
kriminalitas atau predator. Bentuk
Kandang kalkun bisa menyesuaikan
dengan kondisi lahan yang tersedia.
Namun harus cukup luas dan jangan
terlalu padat. Jika terlalu sempit atau
terlalu padat bulu-bulu ayam kalkun akan
rusak. 

Selain itu ayam kalkun jantan
dewasa suka sekali berkelahi satu
dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun
yang berbeda ukuran, ayam kalkun kecil
akan kalah bersaing dalam berebut
makanan dengan kalkun dewasa.


• Perawatan Dan Pemberian Makanan
Ayam Kalkun, Perawatan ayam kalkun
merupakan hal yang cukup rumit dan
butuh ketelitian. Makanan yang
mengandung nutrisi yang baik akan
mendukung pertumbuhan ayam kalkun.
Dalam masa pertumbuhan ayam kalkun
memerlukan nutrisi yang lebih baik.
Berikan Konsentrat BR1 Dan BR2 sesuai
usia mereka. 

Makanan lainnya hampir
sama dengan ayam kampung atau ayam
lainnya. Misalnya bekatul, jagung, nasi
dan lain-lainnya,berikan sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Untuk pencegahan penyakit, selain
kondisi lingkungan dan makanan yang
terjaga, ayam kalkun perlu diberikan
vaksin seperti vaksin ayam lain. Berikan
pula tambahan vitamin semasa ayam
kalkun sehat. Jika ada ayam kalkun yang
sakit segera pisahkan dari ayam yang
sehat agar tidak menular.(Galeriukm).
Sumber:


- http://galeriukm.web.id/unit-usaha/
peternakan/celah-bisnis-ternak-ayam-
kalkun
- http://kalkun.co.id/bisnis-kalkun-
menjanjikan/bisnis-kalkun-menjanjikan/
- http://mandiri.web.id/bisnis-kalkun-
menjanjikan/, akses tgl 25/01/2013.

Selasa, 28 Oktober 2014

Rempeyek Undur-Undur Laut

Adalah binatang laut yang  bentuknya
saat hidup hampir menyerupai serangga.
Namun ketika digoreng berubah warna hampir mirip kepiting,rasanya gurih.renyah dan tidak amis.
Undur-undur laut atau nama kerenya orang jawa tengah,terutama Kebumen,Pantai Widarapayung adalah YUTUK.
Peyek Yutuk adalah cemilan khas dipesisir pantai,rasanya yang gurih dan renyah membuat lidah bergoyang,apalagi dimakan dengan lotek/pecel atau rujak sayur,akan sangat nikmat,tapi awas bila tak pernah makan,jangan terlalu banyak makan peyek Yutuk,karena akan mengakibatkan sakit kepala.



      Rempeyek Yutuk



Tapi menurut literatur Emerita sp . mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi.
Dalam setiap 100 g (berat kering) undur-undur laut mengandung mineral Besi (Fe)
sebesar 2,44 mg dan Tembaga (Cu) sebesar 0,348 mg.
disamping protein (30-40 % berat bahan), lemak serta mineral lain. Sebagai hewan yang termasuk crustacea,
undur-undur laut diduga merupakan penghasil khitin
yang cukup besar. Disamping itu, undur-undur laut
mengandung asam lemak omega-3 yang cukup tinggi
sekitar 0,29-0,32 %. Yang seperti kita tahu,omega-3
berguna untuk pertumbuhan otak.
Nah demikian sekelumit tentang undur-undur laut atau Yutuk.
Apabila kecilacap mampirlah kepantai Widarapayung,atau keKebumen Pantai Petanahan.Jawa Tengah.
Yook cintailah kenali makanan khas daerah kita masing-masing,pasti lebih seru dan nikmat.

Senin, 13 Oktober 2014

The Magic of Makeup

Kata siapa make up
hanya bisa membuat
wanita tampak cantik?
Make up juga ternyata
bisa membuat kaum hawa
yang cantik nampak
menyeramkan.
Dandanan seperti ini biasanya
untuk acara-acara tertentu,seperti
Halloween,aksi demo,atau sekedar membuat takut tetangga.
Bagi yang kesulitan mencari model make up yang menyeramkan,saya memberikan berbagai contoh model ini,
yang diambil dari berbagai sumber.
Yook lihat dibawah ini,mungkin ada pilihan.




































P

.
























































































Demikian foto-foto make up yang telah merubah wajah menjadi seram,yang diambil dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat.

(dari berbagai sumber)

Senin, 11 Agustus 2014

Hari - Hari Terakhir Bung Karno (bagian 2-habis)

Tak lama setelah Bung Karno dipindahkan ke
Bogor, datanglah Rachmawati. Ia melihat
ayahnya dan menangis keras-keras saat tahu
wajah sang ayah bengkak-bengkak dan sulit
berdiri. Saat melihat Rachmawati, Bung Karno
berdiri lalu terhuyung dan jatuh. Ia merangkak
dan memegang kursi. Rachmawati langsung
teriak menangis.




Malamnya Rachmawati memohon pada
Bapaknya agar pergi ke Jakarta saja dan
dirawat keluarga. “Coba aku tulis surat
permohonan kepada Presiden,” kata Bung
Karno dengan suara terbata. Dengan tangan
gemetar Bung Karno menulis surat agar dirinya
bisa dipindahkan ke Jakarta dan dekat dengan
anak-anaknya.



Rachmawati adalah puteri Bung Karno yang
paling nekat. Pagi-pagi setelah mengambil
surat dari bapaknya, Rachma langsung ke Cendana. Di Cendana ia
ditemui Bu Tien yang kaget saat melihat Rachma ada di teras
rumahnya.


“Lho, Mbak Rachma ada apa?” tanya Bu Tien, kaget. Bu Tien memeluk
Rachma, setelah itu Rachma bercerita tentang nasib bapaknya. Hati
Bu Tien tersentuh dan menggenggam tangan Rachma. Sambil
menggenggamnya, Ibu Tien mengantarkan Rachma ke ruang kerja Pak
Harto.



“Lho, Mbak Rachma... ada apa?” sapa Pak Harto dengan nada santun.
Rachma-pun menceritakan kondisi Bapaknya yang sangat tidak
terawat di Bogor. Pak Harto berpikir sejenak dan kemudian menuliskan
memo yang memerintahkan anak buahnya agar Bung Karno dibawa ke
Jakarta. Diputuskan Bung Karno akan dirawat di Wisma Yaso.
Bung Karno lalu dibawa ke Wisma Yaso, tapi kali ini perlakuan tentara
padanya malah lebih keras


Bung Karno sama sekali tidak
diperbolehkan keluar dari kamar. Seringkali ia dibentak bila akan
melakukan sesuatu.
Suatu saat Bung Karno tanpa sengaja menemukan lembaran koran
bekas bungkus sesuatu. Koran itu langsung direbut dan ia dimarahi.


Kamar Bung Karno berantakan sekali. Jorok dan bau. Memang ada
yang merapihkan tapi tidak serius. Dokter yang diperintahkan untuk
merawat Bung Karno, Mahar Mardjono nyaris menangis karena sama
sekali tidak ada obat-obatan yang bisa digunakan Bung Karno. Ia tahu
obat-obatan yang ada di laci Istana sudah dibuangi atas perintah
seorang perwira tinggi. Mahar hanya bisa memberikan vitamin dan
royal jelly yang sesungguhnya hanya madu biasa. Jika sulit tidur
Bung Karno diberi vallium. Sukarno sama sekali tidak diberikan obat
untuk meredakan sakit akibat ginjalnya yang tidak berfungsi.
Banyak rumor beredar di masyarakat bahwa Bung Karno hidup
sengsara di Wisma Yaso. Beberapa orang diketahui akan nekat
membebaskan Bung Karno, bahkan ada satu pasukan khusus KKO
dikabarkan sempat menembus penjagaan dan berhasil masuk ke
dalam kamar Bung Karno. Tapi Bung Karno menolak untuk ikut karena
itu berarti akan memancing perang saudara.
Pada awal tahun 1970 Bung Karno datang ke rumah Fatmawati untuk
menghadiri pernikahan Rachmawati. Bung Karno yang jalan saja
susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Bung Karno bengkak-
bengkak.


Ketika tahu Bung Karno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang
langsung berbondong-bondong ke menuju kesana. Sesampainya di
depan rumah mereka berteriak

“Hidup Bung Karno….hidup Bung Karno….Hidup Bung Karno…!!!”


Sukarno yang reflek karena ia mengenal
benar gegap gempita seperti ini, seketika
tertawa dan melambaikan tangan. Tapi
dengan kasarnya tentara menurunkan
tangan Sukarno dan menggiringnya ke
dalam. Bung Karno paham dia adalah
tahanan politik.
Masuk ke bulan Februari penyakit Bung
Karno parah sekali. Kini ia tidak kuat
berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang
yang bisa masuk. Ia sering berteriak
kesakitan. Biasanya penderita penyakit
ginjal memang akan diikuti kondisi psikis
yang kacau.
Ia berteriak
”Sakit….Sakit ya Allah…Sakit…”
tapi tentara pengawal diam saja karena
diperintahkan begitu oleh komandan.


Sampai-sampai ada satu tentara yang
menangis mendengar teriakan Bung Karno
di depan pintu kamar.

Kepentingan politik
tak bisa memendung rasa kemanusiaan,
dan air mata adalah bahasa paling jelas
dari rasa kemanusiaan itu.





Bung Hatta yang dilapori kondisi Bung
Karno seketika menulis surat pada
Suharto dan mengecam caranya merawat
Sukarno. Di rumahnya Hatta duduk di
beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu.


Lalu Hatta bicara pada isterinya Rachmi
untuk bertemu dengan Bung Karno.
“Kakak tidak mungkin kesana, Bung Karno
sudah jadi tahanan politik”.
Hatta menoleh pada isterinya dan berkata
“Sukarno adalah orang terpenting dalam
pikiranku, dia sahabatku... kami pernah
dibesarkan dalam suasana yang sama
agar negeri ini merdeka. Bila memang ada
perbedaan diantara kita itu lumrah tapi
aku tak tahan mendengar berita Sukarno
disakiti seperti ini”.
Hatta menulis surat dengan nada tegas
kepada Suharto untuk dapat bertemu
Sukarno. Ajaibnya surat Hatta langsung
disetujui. Ia diperbolehkan menjenguk
Bung Karno.


Hatta datang sendirian ke kamar Bung
Karno yang sudah hampir tidak sadar,
tubuhnya tidak kuat menahan sakit ginjal.
Bung Karno membuka matanya. Hatta
terdiam dan berkata pelan,
“Bagaimana kabarmu, No”
Hatta, tercekat. Matanya sudah basah.
Bung Karno berkata pelan dan tangannya
berusaha meraih lengan Hatta, “Hoe gaat
het met Jou?” kata Bung Karno dalam
bahasa Belanda. " Bagaimana pula
kabarmu, Hatta?"


Hatta memegang lembut tangan Bung
Karno dan mendekatkan wajahnya. Air
mata Hatta mengenai wajah Bung Karno
dan Bung Karno menangis seperti anak
kecil. Dua proklamator bangsa ini
menangis. 





Di sebuah kamar yang bau dan jorok,
kamar yang menjadi saksi ada dua orang
yang memerdekakan bangsa ini di akhir
hidupnya merasa tidak bahagia. Suatu
hubungan yang menyesakkan dada.
Tak lama setelah Hatta pulang, Bung
Karno meninggal sama seperti
 pada saat

proklamasi tahun 1945, dimana Bung
Karno menunggu Hatta di kamar dahulu
sebelum mau mengucap Proklamasi. Saat
kematiannya-pun Bung Karno juga seolah
menunggu Hatta dulu, baru ia berangkat
menemui Tuhan.
Mendengar kematian Bung Karno rakyat
berjejer-jejer berdiri di jalan. Rakyat
Indonesia dalam kondisi bingung. Banyak
rumah yang isinya hanya orang menangis
karena Bung Karno meninggal, tapi tentara
memerintahkan agar jangan ada rakyat
yang hadir di pemakaman Bung Karno.
Bung Karno ingin dikesankan sebagai
pribadi yang senyap.
Tapi sejarah akan kenangan tidak bisa
dibohongi. Rakyat tetap saja melawan
untuk hadir.
Hampir 5 kilometer orang antre untuk
melihat jenazah Bung Karno, di pinggir
jalan Gatot Subroto banyak orang
berteriak menangis. Di Jawa Timur tentara
yang melarang rakyat melihat jenasah
Bung Karno menolak dengan hanya
duduk-duduk di pinggir jalan. Mereka
diusiri tapi datang lagi. Tahu sikap rakyat
seperti itu tentara menyerah. Jutaan org
Indonesia berhamburan di jalanan pada
21 Juni 1970. Hampir semua orang yang
rajin menulis catatan hariannya pasti
mencatat tanggal itu sebagai tanggal
meninggalnya Bung Karno dengan rasa
sedih.



Koran-koran yang isinya hanya menjelek-
jelekkan Bung Karno sontak tulisannya
berbalik jadi memuja Bung Karno. Bung
Karno yang sewaktu sakit dirawat oleh
dokter hewan, tidak diperlakukan dengan
secara manusiawi.






Namun, Yang Kuasa berkehendak lain.
Bung Karno mendapatkan keagungan yang
luar biasa saat dia meninggal. Jutaan
rakyat berjejer di pinggir jalan, mereka
melambaikan tangan dan menangis.
Mereka berdiri kepanasan, ketakutan
diintimidasi tentara, namun tetap berdiri
dengan rasa cinta


Bukan sebuah
keterpaksaan. Bahkan hingga jauh malam,
jauh keesokan harinya, ribuan manusia
mendatangi makam Bung Karno. Mereka
terduduk, menangis, meski tentara
berusaha ektra keras mencegah jubelan
rakyat.
Dan sejarah menjadi saksi bagaimana
sebuah rezim memperlakukan orang yang
kalah, walaupun orang yang kalah itu
adalah orang yang memerdekakan
bangsanya. Orang yang menjadi alasan
terbesar mengapa Indonesia harus berdiri,
namun dia diperlakukan layaknya
binatang. Kesepian, dan terbuang.


Ahh... Bapak!


Apakah kau menyesal, Pak? Saat menolak
tawaran dosenmu untuk menjadi seorang
arsitek mapan dan justru memilih
melakukan pergerakan kebangsaan?
Ah.... pertanyaan bodoh.
Tentu kau tak menyesal. Sedikitpun tidak.
Bilapun waktu bisa diulang, diputar
kembali, kau pasti akan tetap memilih
menjadi seorang Bung Karno.
Orang-orang mengira kau telah mati. Tapi
mereka salah. Kau tetap hidup hati tiap
rakyat Indonesia, bersama Pancasila...


...bersama Pancasila, dan semua harapan!

Minggu, 10 Agustus 2014

Hari-Hari Terakhir Sang Proklamator Bagian Pertama

Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan (Nasution) di tahun 1967 dan MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI,


 Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana Merdeka dalam waktu 2 x 24 jam. Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno juga tak bersahabat. “Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!” tegas mereka.


 Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu disana. “Mana kakak-kakakmu?” tanya Bung Karno. Guruh menoleh ke arah bapaknya lantas berkata, “Mereka pergi ke rumah Ibu”. Rumah ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru.


 Bung Karno berkata lagi, “Mas Guruh, Bapak 
tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu. Jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara,” kata Bung Karno, lalu Bung Karno melangkah ke arah ruang tamu Istana. Disana ia mengumpulkan semua ajudan- ajudannya yang setia. 

Beberapa ajudannya sudah tidak kelihatan, ia maklum. Ajudan itu sudah ditangkapi karena diduga terlibat Gestapu. “Aku sudah tidak boleh tinggal di Istana ini lagi. Kalian jangan mengambil apapun. Lukisan-lukisan itu, souvenir dan macam- macam barang. Itu milik negara,” begitu Beliau berpesan.

 Semua ajudan menangis saat tahu Bung Karno mau pergi. “Kenapa Bapak tidak melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan?” salah satu ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Bung Karno.









Kalian tau apa,” sergah Bung Karno, “kalau saya melawan nanti perang saudara. Perang saudara itu sulit, jikalau perang dengan Belanda jelas: hidungnya beda dengan hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan wajahmu, keluarganya sama dengan keluargamu. Lebih baik saya yang robek dan hancur daripada bangsa saya harus perang saudara.” Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Bung Karno mau meninggalkan Istana. “Pak kami memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan. 



Biarlah kami patungan dari uang kami untuk masak agak enak dari biasanya.” Sejak hari-hari sebelumnya, militer memang setengah menyetop pasokan dana ke dapur Istana, tempat Bung Karno dan keluarganya makan. Ah, sudahlah,” ujar Bung Karno sambil tertawa. “Sayur lodeh basi tiga hari itu malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa.” Di hari kedua, saat Bung Karno sedang membenahi baju-bajunya, datang perwira suruhan Orde Baru. “Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat ini”. Terlihat beberapa tentara sudah memasuki ruang tamu dan menyebar sampai ke ruang makan. Mereka juga berdiri di depan Bung Karno dengan senapan terhunus. Bung Karno segera mencari koran bekas di pojok kamar.


 Dalam pikirannya, Bung Karno takut bendera pusaka akan diambil oleh tentara. Lalu dengan cepat Bung Karno membungkus bendera pusaka dengan koran bekas dan ia masukkan ke dalam kaos oblong. Bung Karno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun beberapa perwira mendorong tubuh Bung Karno untuk keluar kamar. Sesaat ia melihat wajah ajudannya, Saelan. “Aku pergi dulu,” kata Bung Karno terburu-buru. “Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak?” Saelan separuh berteriak. Bung Karno hanya mengibaskan tangannya. Bung Karno langsung naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir mengantarkannya ke Ja
lan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati.





 Di rumah Fatmawati, Bung Karno hanya duduk seharian saja di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat hati-hati. Bung Karno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman. Kadang-kadang ia memegangi dadanya yang sakit. Ia sakit ginjal parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat di Istana telah dibuangi. 



 
Suatu saat Bung Karno mengajak ajudannya yang bernama Nitri untuk jalan-jalan. Nitri adalah orang Bali. Saat melihat duku, Bung Karno jadi ingin, tapi dia tidak punya uang. “Aku pengen duku, Tri. Sing ngelah pis , aku tidak punya uang.” Nitri yang sebenarnya hanya memiliki uang pas-pasan juga melihat ke dompetnya. Ia merasa cukuplah untuk membeli duku sekilo. 


 Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata, “Pak, bawa dukunya ke orang yang ada di dalam mobil”. Tukang duku itu berjalan dan mendekat ke arah Bung Karno. “Mau pilih mana, Pak? Manis- manis, nih.” sahut tukang duku dengan logat betawi kental. Bung Karno dengan tersenyum senang berkata, “coba kamu cari yang enak.” Tukang duku itu mengernyitkan dahinya. Ia merasa kenal dengan suara ini. Lantas tukang duku itu berteriak, “Bapak… Bapak…. Bapak… Itu Bapak… BAPAAK!!!” Tukang duku malah berlarian ke arah teman-temannya di pinggir jalan. ”Ada Pak Karno, Ada Pak Karno….” 



Mereka berlarian ke arah mobil VW Kodok warna putih itu dan dengan serta merta para tukang buah memberikan aneka buah- buah pada Bung Karno. Awalnya Bung Karno tertawa senang. Ia terbiasa menikmati kebersamaan dengan rakyatnya. Tapi keadaan berubah kontan dalam pikiran Bung Karno: ia takut rakyat yang tidak tahu apa-apa ini lantas digelandang tentara gara-gara dekat dengan dirinya. “Tri, berangkat! Cepat!” perintah Bung Karno. Ia melambaikan tangan ke rakyatnya yang terus-menerus memanggil namanya. Bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Mereka tahu pemimpinnya dalam keadaan susah.



 Mengetahui bahwa Bung Karno sering keluar dari Jalan Sriwijaya, membuat beberapa perwira pro Suharto tidak suka. Tiba-tiba satu malam ada satu truk (truk? ya ampun!) ke rumah Fatmawati dan mereka memindahkan Bung Karno ke Bogor. Di Bogor ia dirawat oleh dokter hewan. Ya, kau tak salah dengar. Proklamator negara kita ini di akhir masanya dirawat oleh dokter hewan. 

 Dan penderitaan Bapak belum berhenti sampai sana.

Senin, 04 Agustus 2014

AKU MELIHAT INDONESIA(Soekarno)


Jika aku berdiri di pantai Ngliyep...
Aku mendengar lautan Indonesia bergelora...
Membanting di pantai Ngeliyep itu...
Aku mendengar lagu –sajak Indonesia...

Jikalau aku melihat...
Sawah menguning menghijau...
Aku tidak melihat lagi...
Batang padi menguning – menghijau..
Aku melihat Indonesia...

Jika aku melihat gunung-gunung...
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung
Merbabu...
Gunung Tangkupan Prahu, gunung
Klebet...
Dan gunung-gunung yang lain...
Aku melihat Indonesia...

Jikalau aku mendengar pangkur palaran...
Bukan lagi pangkur palaran yang
kudengarkan....
Aku mendengar Indonesia...

Jika aku menghirup udara ini...
Aku tidak lagi menghirup udara...
Aku menghirup Indonesia...
Jika aku melihat wajah anak-anak di
desa-desa...
Dengan mata yang bersinar-sinar...
(berteriak) Merdeka! Merdeka!, Pak!
Merdeka!...

Aku bukan lagi melihat mata manusia...
Aku melihat Indonesia!...

Jumat, 25 Juli 2014

Merah Putih

Kibarmu ....
Diantara batu-batu beton
Kibarmu ,,,,
Diantara rumput-rumput liar
Kibarmu ,,,,
Diantara Kebersamaan
Diantara perjuangan

Merah Putih Melambai
Melambaikan rasa persatuan
Aku,
Kamu.
Terikat dalam Cinta
Indonesia.

Merah Putih
Keberaniamu laksana api menyulut
dalam semangatku,,
Keiklasanmu  dalam berbagi
menggugah nuraniku...

Kepalan tanganmu
Mengobarkan semangat
Membela ketidak adilan...
Teriak Lantangmu
Membahana.
Sampai penjuru dunia..

Merah Putih,,,
Yah Merah Putih,,,
Pemersatu
Antara kau dan aku
Berjuang
Berkarya
Diantara bangunan Negeri Beton

Singsingkan lengan baju
Bersama,
Saling.
Asah
Asih
Asuh....

Merah Putih
Tetaplah berkibar
Disanubari
Dihati
Diantara kami
Bersatu dalam Berjuang,,

Senin, 21 Juli 2014

Kata-Kata Bijak Bung Karno

Ir. Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur,
6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21
Juni 1970 pada umur 69 tahun adalah
Presiden Indonesia pertama yang
menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia
memainkan peranan penting untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda. Ia adalah penggali
Pancasila. Ia adalah Proklamator
Kemerdekaan Indonesia (bersama
dengan Mohammad Hatta) yang terjadi
pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi
apakah kita semua masih ingat kata-
kata mutiara  Putra Sang Fajar ?Berikut kata-kata bijak dari Bung Karno.


“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya
akan kucabut semeru dari akarnya,
berikan aku 1 pemuda, niscaya akan
kuguncangkan dunia”
--- Ir. Soekarno ---


“Tidak seorang pun yang menghitung-
hitung berapa untung yang kudapat
nanti dari Republik ini, jikalau aku
berjuang dan berkorban untuk
mempertahankannya”
--- Ir. Soekarno ---


“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian,
bahwa kekuasaan seorang presiden
sekalipun ada batasnya. Karena
kekuasaan yang langgeng hanyalah
kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya
adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa.”
--- Ir. Soekarno ---


“Apabila di dalam diri seseorang masih
ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi
orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun”
--- Ir. Soekarno ---


“Bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghormati jasa pahlawannya.”
--- Ir. Soekarno


“Perjuanganku lebih mudah karena
mengusir penjajah, tapi perjuanganmu
akan lebih sulit karena melawan
bangsamu sendiri.”
--- Ir. Soekarno ---


“Bangsa yang tidak percaya kepada
kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa,
tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa
yang merdeka.”
--- Ir. Soekarno ---

"Bangunlah Suatu dunia dimana semua
bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan"
--- Ir. Soekarno ---


“Kita belum hidup dalam sinar bulan
purnama, kita masih hidup di masa
pancaroba,
tetaplah bersemangat elang rajawali “
--- Ir. Soekarno ---


“Janganlah mengira kita semua sudah
cukup berjasa dengan segi tiga warna.
Selama masih ada ratap tangis di
gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai !
Berjuanglah terus dengan mengucurkan
sebanyak-banyak keringat.”
--- Ir. Soekarno ---


“Janganlah melihat ke masa depan
dengan mata buta!
Masa yang lampau adalah berguna
sekali untuk menjadi kaca bengala dari
pada masa yang akan datang.”
--- Ir. Soekarno ---


Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita
ialah, kita kurang percaya diri kita
sebagai bangsa, sehingga kita menjadi
bangsa penjiplak luar negeri, kurang
mempercayai satu sama lain, padahal
kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong
Royong”
--- Ir. Soekarno ---


“Aku Lebih suka lukisan Samodra yangbergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yangadem ayem tentrem, “Kadyo siniramwayu sewindu lawase”

-- Ir. Soekarno ---


“Laki-laki dan perempuan adalah
sebagai dua sayapnya seekor burung.
Jika dua sayap sama kuatnya, maka
terbanglah burung itu sampai ke puncak
yang setinggi-tingginya; jika patah satu
dari pada dua sayap itu, maka tak
dapatlah terbang burung itu sama
sekali.”
--- Ir. Soekarno ---


" Bermimpilah Setinggi Langit. Jika
engkau jatuh, Engkau Akan Jatuh
Diantara Bintang-Bintang".
--- Ir. Soekarno -


Kita bangsa besar, kita bukan

bangsa tempe. Kita tidak akan

mengemis, kita tidak akan minta-minta

apalagi jika bantuan-bantuan itu

diembel- embeli dengan syarat ini

syarat itu ! Lebih baik makan gaplek

tetapi merdeka, dari pada makan stik

tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi,

1963]

....Ir Sukarno

Demikian kata-kata bijak dari Ir.Sukarno.
Semoga bermanfaat.

(dari berbagai Sumber)

Senin, 14 Juli 2014

GAZA MENANGIS.GAZA MENJERIT

Air mata bercampur darah
Bau mesiu bercampur amis
Jerit tangis anak-anak kehilangan orang tua.

Tulang-tulang bercampur serpihan tembok hancur
Sekujur tubuh bocah Palestina berlumur darah
Jerit tangis sang bunda
Iringi jasadmu

Perang....
Yah Perang..
Duka mendalam
Tangis tak terbendung
Keserakahan Sang Zionis mematahkan harapan
Membumi hanguskan cita-cita untuk
anak-anak tak berdosa.

Dengan bengisnya..
Dengan serakahnya...
Mereka kaum Zionis
Meluluh lantakan bumi Gaza
Meluluh lantakan Kaum muslim
Dengan Peluru-peluru
Dengan Bom-bom

Gaza Menangis Darah
Palestina Berduka
Perempuan-perempuan tua renta
Anak-anak berkafan kain seadanya
Jerit tangis  lelaki meratapi anaknya
Mati dalam dekapanya..

Bom,roket...
Perang...
Membabi buta
Merampas hak hidup sang bocah
Merenggang nyawa dihadapan sang Ambisi,,

Yaaa Allah,,,
Tempatkan mereka disorgaMu paling Indah..
Mereka para syuhadha..
Syahidkan mereka Ya Allah,,

Jumat, 27 Juni 2014

Lukisan Alam

Langit biru Membentang luas.,,,,
Dan awan putih  melukis indah
Goresan pena alam
Ciptaan Maha Kuasa
Aku masih berdiri disini
Dibawah cakrawala,
Menjadi pengaggum Ciptaan Ilahi,,

Sinarnya Matahari
Lukiskan warna jingga
Menebarkan bias-bias awan
Ciptakan warna keemasan dan keperakkan

Burung-burung pipit singgah didahan
Lepaskan lelah
Sebentar lagi senja
Bersiul nyanyikan lagu damai

Angin berhembus
Menyibak daun-daun
Kabarkan tentang cerita hari ini
tentang kerinduan anak negeri,,

Nyanyian Alam
Lukisan Alam
Satukan rasa
Satukan syukur
Pada Sang maha Kuasa

Pada Sang Pencipta


Kamis, 15 Mei 2014

Surat pada Emak

Emak,,

Disudut negeri beton ini

Aku bercengkeraman dengan mereka

Wanita-wanita hebat

Wanita-wanita penuh semangat

Emak,,,,?

Disudut vicktoria park ini

Aku berbagi sika duka

Dengan para Serdadu perkasa

Lembut tutur kata

Namun sanggup mengepalkan tangannya

Dan berterial lantang 

Demi membela yang terluka

Emak,,,

Telah kukabarkan padamu

Aku bersama mereka

Mengibarkan merah putih

Mengibarkan semangat

Menyalakan api perjuangan

Dan melawan bentuk segala diskriminasi

Emak,,

Hidupku kini tak sia-sia

Bersama mereka

Wanita-wanta penuh semangat

Bala dewa Merah Putih

Bersama Saling Asah

Saling Asih 

Salig Asuh

Bersama mereka berbagi 

Bersama mereka',,,

Saling pertajam Nurani,,,

Bersama mereka eratkan tali persaudaraan'''

Jumat, 28 Maret 2014

Manfaat serangga yang menjijihkan


Beberapa jenis serangga di benci karena menjijihkan dan kadang-kadang menularkan kuman penyebab berbagai penyakit mematikan,
Disisi lain ternyata keberadaanya memberikan manfaat tertentu bagi ekosistem global,
1.Nyanmuk

Selain menularkan penyakit malaria,nyamuk juga menularkan beberapa penyakit mematikan lainya seperti demam berdarah,chikungnya,dan kaki gajah,

Tanpa ada kuman yang di tularkan'gigitanya itu sendiri sangat menyebalkan karena memicu gatal-gatal dan bintik kemerahan,

Namun beberapa spesies membutuhkan nyamuk dan larva atau jentik-jentiknya untuk di makan,Misalnya katak,kelelawar,tumbuhan seperti kantong semar,Tanpa ada nyamuk kepunahan atau pola migrasi satwa liar bisa terpengaruh.
2.Belatung
Dalam film-film horor,belatung selalu di gambarkan sebagai pemakan bangkai yang menyeramkan sekaligus menjijihkan,kemunculanya pada mayat sering di identikan sebagai azab orang berdosa.
Padahal dalam ilmu pengetahuan,belatung bisa di manfaatkan untuk praktek pengobatan yang di sebut maggot debridement therapy(MDT)
Belatung yang merupakan larva lalat atau kumbang itu di taruh di sebuah luka dengan cara tertentu agar tidak menyebar,sehingga bisa memangsa bakerti penyebab infeksi
3.Lalat
Dimana ada sampah dan bau busuk,di situlah ada lalat akan muncul,Kesan jorok sudah pasti melekat pada serangga terbang yang sulit sekali di tangkap denagan tangan kosong tersebut,sama seperti naymuak,lalat juga di butuhkan oleh beberapa spesies sebagai makana utama,Selain itu telur lalat akan menetas menjadi belatung dan membantu penguraian sampah dan material organik yang mengotori lingkungan.
4.Kecoa
Permukaan tubuh yang yang mengkilap tidak mengurangi kesan jorok serangga yang satu ini.
Warna hitam dan antena kecoa yang selalu bergerak sering merangsang refleks untuk mengambil sapu lalu memukuklnya.
Padahal sebenarnya kecoa memiliki perilaku hidup bersih yang setara dengan kucing,yakni,sering menjilati tubuhnya sendiri agar selalu higienis.
Disamping itu penelitian membuktikan otak kecoa mengandung senyawa anti baketri yang bisa membasmi kuman super,

Posted vi Teratai Jingga( TSW)


Posted via Blogaway

Selasa, 25 Maret 2014

Merah Putih

Hadirmu
Seperti bara di jiwaku
Semangatmu
Seperti pangeran Diponegoro
Perang melawan ketidak adilan

Merah Putih
Tertanam di Jiwaku
Terkibar di Sanubariku

Engkau Merah Putih
Warna penuh makna
Berani
Dan
Suci..
Tetap tegak sang Saka
Kibarkan di luasnya angkasa
Bersatu padu di bawah gagahnya
Merah Putih

Aku
Kau
Kami
Kita
Adalah Satu
Lahir di bumi yang sama
Ibu Pertiwi
Indonesia.

Posted via T.Sasobgko W.


Posted vi Teratai Jingga( TSW)

Minggu, 23 Maret 2014

Ini Aku Ayah

Mungkin hanya angan
Harapan untuk bermimpipun tak pernah ada
Meski hanya satu detik
Pengukir ragaku..
Lelaki gagah
Seorang ayah

Tak ada cerita tentang dia
Tak ada halus tangan kekar
mengelus rambutku

Ayah
Kini usiaku telah matang
Bahkan sangat matang
Yang mungkin sebentar lagi menusulmu

Tapi
mengapa kau tak pernah hadir
meskipun di dalam mimpi
Mengapa tak kau kabarkan
Di mana tempat semayammu kini

Ayah
Aku Sasongko Wati
Nama yang sangat indah
Warisan satu-satunya darimu
Yang akan tetap ku pakai sampai akhir hayatku

Ayah
Meskipun kau tak islamkan aku
karena beda keyakinan
Cinta
Bakti
Sayangku
Tak menghalangi doa untukmu
Semoga tidurmu nyenyak disana
Semoga doaku
Sirami ruhmu..
Maafkan putrimu ayah
Yang selalu rindukanmu
         
       (Sas)


Posted via Blogaway

Jumat, 24 Januari 2014

Anak Miskin Harus Sekolah

Langkahnya riang
Sepatu buntut berlubang
Tak halangi semangatnya
Jelang pagi
Ketika mentari bersinar
Merah Putih seragam bekas
Nampak kusut tak tersentuh setrika
Baju putih nampak kecoklatan






Hitam...
Kulitmu
Namun tidak hatimu
Engkau anak Bangsa
Semangatmu tetap Membara
Raih Cita agar dunia dapat kau raih
Orang miskin Harus Sekolah
Jalan halal kau tempuh..
Meski berliku