Bias Jingga

Kamis, 06 November 2014

Untuk Seorang Sahabat.

Saat Nelangsa
Menghampiri hati
Saat lepaskan kau melangkah
Engkau kembali tuk raih mimpi
Mimpi yang belum sempat terbeli


Sahabat..
Terekam jelas hari-hari kita lalui
Bersama..
Tertawa,Berbagi..
Dalam suka duka


Sahabat...
Engkau bagai mentari
Yang selalu menyinari pagiku
Kau usap hatiku
Dikala menangis perih...
Senyum..
Semangatmu..
Bagai bara yang menyalakan
jiwaku yang lemah..


Sahabatku..
Darimu aku belajar..
Melawan ketakutan..
Darimu aku belajar..
Arti kebersamaan..
Darimu Aku belajar..
Mengasah Nurani..






Sahabat..
Telah kita lalui
Bersama berjalan
Diantara ramainya negeri Beton
Bersila diantara rumput-rumput hijau
Disana kau ajarkan tuk optikmis jalani hidup..
Kau ajari tuk berteriak lantang
Melawan ketidak adilan..


Ah..Sahabatku..
Kini aku harus rela
Pergilah dengan jalanmu..
Disana ada harapan untuk meneruskan
Hidup bersama keluarga kecilmu..
Tataplah apa yang ada didepanmu..
Bahagia menantimu..


Kini..
Hanya doa untukmu.
Selamat jalan..
Raih impianmu..
Bila Tuhan masih berkehendak..
Mempertemukan kembali.
(Untuk seorang Sahabat yang telah mengisi hari-hariku)

Tidak ada komentar: